Karya masterpiece St. Thomas Aquinas ini tidak diragukan lagi merupakan
sebuah karya teologi yang terbesar yang pernah ditulis dalam sejarah Gereja
Katolik. Karena panjangnya, karya St. Thomas Aquinas ini tidak mudah untuk
dibaca. Untuk itu, penulis ingin memaparkan struktur dari Summa Theologica St. Thomas Aquinas ini.
Struktur Summa Theologica
Buku
Summa Theologica ini dibagi ke dalam empat
bagian dan satu tambahan yang disempurnakan oleh Reginald dari Piperno dari
tulisan-tulisan awal St. Thomas, yaitu
(1)
Bagian
Pertama (Summa Theologica I/ST I). Bagian ini berbicara
tentang Allah, Trinitas, dan penciptaan (khususnya manusia dan malaikat)
(2)
Bagian
pertama dari Bagian Kedua (ST I-II). Bagian ini berbicara
tentang moral pada umumnya, mempertimbangkan segala sesuatu dari kebahagiaan
dan kejahatan menuju keutamaan sebagaimana halnya pemberian dari Roh Kudus dan
rahmat.
(3)
Bagian
kedua dari Bagian Kedua (ST II-II). Bagian ini berbicara
secara khusus tentang teologi moral, berkaitan dengan keutamaan dan keburukan
secara khusus, dan juga dengan panggilan.
(4)
Bagian
ketiga (ST III). Bagian ini berbicara tentang Kristus
Yesus sendiri dan sakramen-sakramen yang dibentuk-Nya.
Bagian
tambahan berbicara tentang sakramen-sakramen, akhir jaman, dan kedatangan kedua
Penyelamat kita. Bagian ini diambil dari komentar yang dibuat St. Thomas ketika
masih muda atas buku The Sentences
karya Peter Lombardus.
Jika
kita ilustrasikan alur dari empat bagian dan tambahan dari Buku Summa Theologica St. Thomas ini, maka
kita akan melihat gambar seperti dibawah ini:
|

Cara Membaca Summa Theologica
Summa
Theologica dibagi ke dalam pertanyaan-pertanyaan yang setiap pertanyaan dibagi
ke dalam beberapa artikel. Misalnya Pertanyaan ke-84 dari bagian kedua dari
bagian kedua (ST II-II, Q. 84) tentang devosi dibagi ke dalam tiga artikel,
yaitu
(1) Apakah
adorasi merupakan tindakan penghormatan atau agama?
(2) Apakah
adorasi menunjukkan sebuah tindakan internal atau eksternal?
(3) Apakah
adorasi memerlukan sebuah tempat?
Dalam
menanggapi setiap artikel tersebut, kita akan melihat bahwa ada empat bagian
pokok, yaitu beberapa pernyataan keberatan (fokus pada pernyataan keberatan
pertama saja), pernyataan kebalikannya yang menggunakan orang atau teks yang
memiliki otoritas, pembuktian teologis dari St. Thomas Aquinas sendiri, dan
tanggapan atas beberapa pernyataan keberatan.
Metode Membaca Summa Theologica[1]
Metode
pertama adalah berangkat dari pendekatan ingin tahu pendapat St. Thomas Aquinas
tentang hal-hal tertentu yang menjadi perhatian kita. Misalnya kita ingin tahu
dari pendapat St. Thomas sendiri tentang perang yang menurutnya bisa
dibenarkan. Maka, kita buka bagian kedua dari bagian kedua risalah Summa
Theologica pertanyaan ke-40 (ST II-II, Q. 40).
Metode
kedua adalah dengan membaca seluruh Summa Theologica mulai dari permulaan dan
membaca kata demi kata. Barangkali metode ini adalah metode yang mau mengikuti
struktur risalah Summa sendiri, meski metode ini membutuhkan semangat dan orang
tentu akan cenderung merasa kering dan capek.
Metode
ketiga adalah dengan mulai dari akhir menuju ke awal, yaitu dengan membaca
bagian ketiga, pertanyaan 27-59 yang berbicara tentang Kristus dan terkait
dengan Kitab Suci. Bagian ini banyak berbicara tentang macam-macam peristiwa
dan misteri dari hidup, mati, dan kebangkitan Kristus. Barangkali ini lebih
menarik bagi kita untuk memulainya.
Jika
ingin menaruh perhatian pada hal-hal tertentu yang berasal dari pencerahan St.
Thomas Aquinas yang paling signifikan, maka kita perlu membaca risalah tentang
Trinitas (ST I, Q. 27-43), tentang malaikan (ST I, Q. 50-64), tentang rahmat
(ST I-II, Q. 109-114), tentang Inkarnasi (ST III, Q. 1-16), dan tentang
Ekaristi (ST III, Q. 73-83).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar