Sabtu, 02 Juni 2012

Risalah Summa Theologica St. Thomas Aquinas


Karya masterpiece St. Thomas Aquinas ini tidak diragukan lagi merupakan sebuah karya teologi yang terbesar yang pernah ditulis dalam sejarah Gereja Katolik. Karena panjangnya, karya St. Thomas Aquinas ini tidak mudah untuk dibaca. Untuk itu, penulis ingin memaparkan struktur dari Summa Theologica St. Thomas Aquinas ini.

Struktur Summa Theologica
Buku Summa Theologica ini dibagi ke dalam empat bagian dan satu tambahan yang disempurnakan oleh Reginald dari Piperno dari tulisan-tulisan awal St. Thomas, yaitu
(1)   Bagian Pertama (Summa Theologica I/ST I). Bagian ini berbicara tentang Allah, Trinitas, dan penciptaan (khususnya manusia dan malaikat)
(2)   Bagian pertama dari Bagian Kedua (ST I-II). Bagian ini berbicara tentang moral pada umumnya, mempertimbangkan segala sesuatu dari kebahagiaan dan kejahatan menuju keutamaan sebagaimana halnya pemberian dari Roh Kudus dan rahmat.
(3)   Bagian kedua dari Bagian Kedua (ST II-II). Bagian ini berbicara secara khusus tentang teologi moral, berkaitan dengan keutamaan dan keburukan secara khusus, dan juga dengan panggilan.
(4)   Bagian ketiga (ST III). Bagian ini berbicara tentang Kristus Yesus sendiri dan sakramen-sakramen yang dibentuk-Nya.
Bagian tambahan berbicara tentang sakramen-sakramen, akhir jaman, dan kedatangan kedua Penyelamat kita. Bagian ini diambil dari komentar yang dibuat St. Thomas ketika masih muda atas buku The Sentences karya Peter Lombardus.
           
Jika kita ilustrasikan alur dari empat bagian dan tambahan dari Buku Summa Theologica St. Thomas ini, maka kita akan melihat gambar seperti dibawah ini:
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/File:Aquinas_summa_cycle.svg
 
File:Aquinas summa cycle.svg

Cara Membaca Summa Theologica
Summa Theologica dibagi ke dalam pertanyaan-pertanyaan yang setiap pertanyaan dibagi ke dalam beberapa artikel. Misalnya Pertanyaan ke-84 dari bagian kedua dari bagian kedua (ST II-II, Q. 84) tentang devosi dibagi ke dalam tiga artikel, yaitu
(1)   Apakah adorasi merupakan tindakan penghormatan atau agama?
(2)   Apakah adorasi menunjukkan sebuah tindakan internal atau eksternal?
(3)   Apakah adorasi memerlukan sebuah tempat?
Dalam menanggapi setiap artikel tersebut, kita akan melihat bahwa ada empat bagian pokok, yaitu beberapa pernyataan keberatan (fokus pada pernyataan keberatan pertama saja), pernyataan kebalikannya yang menggunakan orang atau teks yang memiliki otoritas, pembuktian teologis dari St. Thomas Aquinas sendiri, dan tanggapan atas beberapa pernyataan keberatan.

Metode Membaca Summa Theologica[1]
Metode pertama adalah berangkat dari pendekatan ingin tahu pendapat St. Thomas Aquinas tentang hal-hal tertentu yang menjadi perhatian kita. Misalnya kita ingin tahu dari pendapat St. Thomas sendiri tentang perang yang menurutnya bisa dibenarkan. Maka, kita buka bagian kedua dari bagian kedua risalah Summa Theologica pertanyaan ke-40 (ST II-II, Q. 40).
Metode kedua adalah dengan membaca seluruh Summa Theologica mulai dari permulaan dan membaca kata demi kata. Barangkali metode ini adalah metode yang mau mengikuti struktur risalah Summa sendiri, meski metode ini membutuhkan semangat dan orang tentu akan cenderung merasa kering dan capek.
Metode ketiga adalah dengan mulai dari akhir menuju ke awal, yaitu dengan membaca bagian ketiga, pertanyaan 27-59 yang berbicara tentang Kristus dan terkait dengan Kitab Suci. Bagian ini banyak berbicara tentang macam-macam peristiwa dan misteri dari hidup, mati, dan kebangkitan Kristus. Barangkali ini lebih menarik bagi kita untuk memulainya.
Jika ingin menaruh perhatian pada hal-hal tertentu yang berasal dari pencerahan St. Thomas Aquinas yang paling signifikan, maka kita perlu membaca risalah tentang Trinitas (ST I, Q. 27-43), tentang malaikan (ST I, Q. 50-64), tentang rahmat (ST I-II, Q. 109-114), tentang Inkarnasi (ST III, Q. 1-16), dan tentang Ekaristi (ST III, Q. 73-83).


[1] Father Ryan Erlenbush, “A better way of reading the Summa Theologica of St. Thomas Aquinas” dalam http://newtheologicalmovement.blogspot.com/2012/01/better-way-of-reading-summa-theologica.html (diunduh tanggal 24 Mei 2012).

Tidak ada komentar: