Sabtu, 02 Juni 2012

Penjelasan St. Thomas Aquinas tentang Devosi


Penjelasan devosi ini ada dalam pertanyaan 82 dalam bagian kedua dari bagian kedua buku Summa Theologica-nya. Ada empat artikel yang ia ajukan untuk dijawab. Namun, sebelumnya, Aquinas meminta kita untuk menimbang-nimbang tindakan-tindakan agama. Pertama, tindakan batin merupakan tindakan prinsipnya. Kedua, tindakan luar merupakan sekunder. Tindakan batin agama nampaknya merupakan devosi dan doa. Oleh karena itu, untuk menjelaskan tentang devosi, Aquinas mengajukan empat pertanyaan untuk dijawab, yaitu
(1)   Apakah devosi itu merupakan sebuah tindakan khusus?
(2)   Apakah devosi merupakan sebuah tindakan agama?
(3)   Apakah kontemplasi atau meditasi merupakan penyebab devosi?
(4)   Apakah kegembiraan merupakan dampak dari devosi?

Menjawab pertanyaan pertama, Aquinas mengatakan bahwa devosi tiada yang lain selain kehendak untuk memberikan diri sendiri kepada sesuatu yang berkenaan dengan pengabdian kepada Allah. Dengan mengutip dari Kitab Keluaran, yaitu segenap jemaah Israel … membawa persembahan khusus kepada TUHAN dengan pikiran yang siap dan hati yang devotif, St. Thomas Aquinas yakin bahwa kehendak untuk melakukan apa yang berkenaan dengan pengabdian kepada Allah merupakan sebuah tindakan yang khusus. Karenanya, devosi merupakan sebuah tindakan kehendak yang khusus.[1]
Menjawab pertanyaan kedua, St. Thomas Aquinas mengatakan bahwa devosi berakar pada keutamaan yang sama, yaitu menghendaki untuk melakukan sesuatu dan memiliki kehendak yang siap untuk melakukannya karena keduanya memiliki objek yang sama. Dia mengutip tulisan Aristoteles dalam Ethic: “Disebut keadilan di mana manusia baik menghendaki dan melakukan tindakan-tindakan yang adil. “ Karenanya menjadi jelas bahwa untuk melakukan apa yang sesuai untuk beribadat atau mengabdi Allah adalah milik agama. Sementara itu memiliki kehendak yang siap untuk melakukan sesuatu merupakan tindakan devotif. Demikianlah terbukti bahwa devosi merupakan sebuah tindakan keagamaan.[2]
Menjawab pertanyaan ketiga, St. Thomas Aquinas mengatakan bahwa penyebab ekstrinsik devosi adalah Allah. Namun, penyebab intrinsik haruslah memerlukan meditasi atau kontemplasi karena sudah dikatakan bahwa devosi merupakan sebuah tindakan kehendak yang berdampak pada penyerahan diri manusia kepada pengabdian kepada Allah. Lanjutnya, setiap tindakan dari kehendak dihasilkan dari pertimbangan-pertimbangan karena objek dari kehendak adalah sebuah pemahaman yang baik. Dengan mengutip tulisan Agustinus bahwa kehendak muncul dari intelegensia, meditasi haruslah menjadi penyebab devosi sejauh melalui meditasi orang memahami pemikiran penyerahan dirinya sendiri bagi pengabdian kepada Allah.[3]
Menjawab pertanyaan keempat, St. Thomas Aquinas mengatakan bahwa dampak langsung dan prinsipiil dari devosi adalah kegembiraan rohani pikiran. Walaupun kepedihan merupakan dampak sekunder dan tidak langsungnya. Karena telah dinyatakan bahwa devosi disebabkan oleh dua pertimbangan, yaitu pertama, oleh pertimbangan akan kebaikan Allah karena pertimbangan ini berasal dari istilah gerakan kehendak dalam menyerahkan dirinya kepada Allah dan hasil langsung dari pertimbangan ini adalah kegembiraan. Kedua, oleh pertimbangan dari kegagalan seseorang sendiri karena pertimbangan ini menganggap istilah darinya manusia ditarik oleh gerakan dari kehendak devotifnya, di dalamnya dia menyerahkan dirinya kepada Allah. Pertimbangan ini memiliki kecenderungan yang berlawanan pada yang pertama karena kodratnya yang menyebabkan duka secara langsung dan kegembiraan tiba-tiba, sebutlah, melalui harpaan bantuan ilahi. Demikianlah nampak bahwa yang pertama dan dampak langsung devosi adalah kegembiraan, sementara yang kedua dan dampak aksidentalnya adalah duka menurut Allah (2 Kor 7:10).[4]
Dengan demikian jelas bahwa bagi St. Thomas Aquinas, devosi merupakan tindakan kehendak yang khusus dan termasuk dalam tindakan keagamaan. Lanjut St. Thomas Aquinas, agar manusia  mampu menyerahkan diri secara penuh ke dalam pengabdian kepada Allah, ia memerlukan meditasi atau kontemplasi sebagai, dikatakan St. Thomas Aquinas, penyebab intrinsik.  Dari devosi tersebut, manusia mengalami dampak langsung dan tidak langsung, yaitu kegembiraan rohani dan duka.


[1] St. Thomas Aquinas, Summa Theologica, Volume Two, Pt. II-II, Q. 82, Art. 1, London: Burns & Oates, 1947, hlm. 1535.
[2] Aquinas, Summa Theologica, Pt. II-II, Q. 82, Art. 2, hlm. 1535.
[3] Aquinas, Summa Theologica, Pt. II-II, Q. 82, Art. 3, hlm. 1536.
[4] Aquinas, Summa Theologica, Pt. II-II, Q. 82, Art. 4, hlm. 1537.

Tidak ada komentar: